Pages

Subscribe:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blogger templates

Kamis, 30 Mei 2013

Awas Penipuan Pembuatan Piala dan Plakat oleh Rizky Reklame Embong Malang



Hari Minggu, 28 Mei 2013 : Awal Kisah
Hari Minggu itu dalah hari bersejarah bagi saya. Siang itu, saya bersama kawan saya berencana untuk membuat piala atau plakat untuk kado pernikahan sahabat-sahabat kami. Karena pernikahan yang hanya berselang hitungan hari, piala bergilir tidak memungkinkan karena ‘kasian mantennya’ sebab kesempatan memegang piala hanya sekejap dan harus berpindah ke sahabat lainnya.

Embong Malang, sebuah wilayah di Surabaya, meski juga terkenal dengan lokasi Rawon Setan yang sudah tidak lagi ‘kelayapan’ malam-malam lagi, wilayah yang sesuai dengan nama jalannya ini juga terkenal dengan pusat pembuatan dan pemesanan plakat yang lengkap di Surabaya.

Hari itu Minggu, dan banyak toko plakat yang libur. Hanya beberapa gelintir toko yang buka, sehingga kami hanya menyisir setiap toko yang buka. Setiap toko yang kami datangi, baik tokonya bersih, semburat, maupun beratmosfer jenis lainnya, menawarkan harga setidaknya diatas 100ribu rupiah. Mulai dari 300ribu rupiah, hingga yang paling murah kami temukan adalah 135ribu rupiah. Ada sebuah toko yang menawarkan harga 90ribu rupiah. Namun dengan spesifikasi piala yang mungil dan gepeng, bukan 3dimensi. Kami meminta kartu nama toko yang bersangkutan dan mempertimbangkan kembali.

 
Kami melanjutkan penyisiran, dan tibalah kami pada sebuah toko yang berantakan dan contoh piala yang tidak sebanyak sebelumnya. Rizky Reklame namanya. Alamatnya di Embong Malang 40, sebelah Penjahit ABIDIN. Penjualnya terlihat agak kemproh, rambutnya acak-acakan, gigi depanya banyak yang hilang dan terisisa sedikit saja. Hmm.... sebuah toko dengan penampilan yang demikian belum tentu performanya buruk, kan. Asal harga cocok, servis dan buatannya bagus, bukan masalah. Kami masih berpikiran positif.
“Rizky Reklame” nama tokonya. Kami pun mulai bertanya-tanya mengenai harga pada penjualnya. Dari proses tawar menawar, tampak Pak Penjual ini bisa membuatkan segala model dan pesanan yang kami mau. Kemudian ketika tawar menawar harga, kami sampaikan bahwa kami mencari yang murah. Kemudian Pak Penjual ini memberikan harga yang kami tidak sanggup untuk membayarnya. Kemudian ketika kami tawar, Pak Penjual itu seakan menuruti segala yang kami mau dengan model yang kami inginkan. Si Penjual ini bilang karena hari ini belum dapat order, sehingga untung sedikit saja tidak masalah. Asal berani dan saja. Dia juga menantang kami untuk membayar sekarang, karena jika tidak deal membayar sekarang, kedatangan berikutnya akan diberi harga yang berbeda. Hm... taktik jual beli yang sangat lihai.

Kemudian, karena kami ragu, dia menurunkan lagi harganya pialanya, hingga mencapai 90ribu rupiah. Dengan membandingkan tawaran penjual sebelumnya yang menawarkan piala yang gepeng, sedangkan disini dengan bentuk piala yang kami inginkan, namun dengan harga yang sama. Wow. Kami pun yakin sehingga kami mampu mendapatkan piala yang kami inginkan dengan harga yang kami mampu. Kami pun membayar sepertiga harga total sebagai uang muka, karena hanya jumlah itu yang kami bawa.


Tiga lembar uang merah kami bayarkan untuk uang muka dan selembar nota pink diberikan pada kami sebagai bukti pembayaran yang belum tunai. Sayangnya nota ini ternyata tidak ditandatangani. Penjual pun menanyakan kapan kami datang lagi untuk penulisan nama-nama pada piala. Entah senin, atau selasa, bahkan rabu bukan masalah, karena piala-piala yang demikian bisa jadi dalam dua hari. Semua mudah dan dibuat bersamaan. Karena memang prinsip produksi, makin banyak dan dibuat bersamaan, maka biaya produksi pun bisa ditekan.

Saat ditanya mengenai kartu nama, penjual ini memberi opsi lebih baik dia berikan nomor ponselnya langsung; 085736664967. Akhirnya kami pamit dan meninggalkan toko dengan perasaan senang sambil membayang-bayangkan bagaimana hasilnya nanti.

Hari Senin, 27 Mei 2013 : Toko Tutup
Hujan seharian tiada henti mulai pagi sampai malam. Siang itu, kami belum kesana karena kesibukan yang kami alami, namun sebelum pukul 8 malam, kami sempatkan mampir kesana dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Mungkin sudah malam dan tutup, wajarlah buka sejak pagi, pikir kami.

Ketika toko lain buka, dia tutup, Saat toko lain tutup, dia buka


Hari Selasa, 28 Mei 2013 : Kejanggalan Dimulai
Terjadi hujan seharian seperti hari sebelumnya. Namun kondisinya jadi lebih baik karena langit agak terang di sore harinya. Saya menelepon nomor ponsel milik Si Penjual. 085736664967. Ketika diangkat, suara yang ditelpon sangat tidak jelas, kresek-kresek dan putus-putus. Ketika suara agak membaik pun, saya mengatakan bahwa saya ingin kesana, dan menanyakan apa tokonya buka. Si Penjual pun melarang kami untuk datang karena situasi sedang banjir. Penjual inipun tidak mengatakan dimana lokasi banjirnya, dan ada dimanakah dia entah di toko atau di rumah, yang pasti dia sedang terkena banjir, dan datangnya besok saja. Saya pun menyanggupi dan akan datang di pagi hari.

Saya pun sempat menanyakan tokonya buka pukul berapa dan tutup pukul berapa. Penjual pun bilang buka pukul 8 dan tutup pukul 8 pula. Ketika saya tanya mengenai semalam yang saya mampir sebelum pukul 8 namun sudah tutup, penjual tidak menjawab.
ANEHNYA, dari berita foto di Suara Surabaya Facebook E100, didapat berita ada truk yang ‘nyasak’ trotoar di jalan Embong Malang Tanpa ada berita banjir di Embong Malang. Padahal kata penjual tadi, situasinya sedang banjir. Saya pun tidak berpikir negatif tentang ini, dan akan datang esoknya.

Hari Rabu, 29 Mei 2013 : Indikasi Itikad Tidak Baik
Di pagi hari itu ternyata saya ada halangan untuk kesana karena harus mengurus spanduk dan sertifikat lain. Sehingga kedatangan saya ke toko Rizky Reklame saya tunda. Saya menelepon nomor yang diberikan penjual ; 085736664967 dan menanyakan apakah toko buka, sehingga saya bisa berjumpa dengan penjualnya. Dengan suara yang begitu tidak jelas dan tetap kresek-kresek, meski samar saya dengar dengan jelas penjual pun bilang tokonya buka, dan menanyakan kapan saya datang. Saya katakan saya harus selesaikan urusan saya dulu baru menuju kesana. Dia kembali mengulang kapan saya datang, dan saya juga belum bisa pastikan. Tapi saya usahakan sekitar pukul 1, 2 atau 3 akan datang kesana.


Sekitar menjelang pukul 2, saya kesana dan toko tetap tutup. Saya menelepon kembali ke nomor 085736664967. Kembali suara kresek-kresek yang sangat mengganggu, ketika diangkat. Saya katakan bahwa saya sudah ada di depan toko dan menanyakan kenapa tokonya tidak buka. Dan dijawab dengan logatnya yang cukup kasar “Oalah mbak, samean lak we tak kandhani aku nang Benowo, kok.” (Olala Mbak, Anda kan sudah saya beritahu bahwa saya sedang ada di Benowo [salah satu daerah di Surabaya]). Dan telepon pun terputus (atau ditutup) seketika. JLEB.
Saya masih terpaku dalam kebingungan dimana saya bertanya-tanya kapankah penjual ini mengatakan pada saya bahwa dia sedang ada di Benowo. ANEHNYA, padahal ketika telepon tadi pagi, saya tidak mendengar satupun kata tentang Benowo sekalipun. Ah,,, mungkin saya uyang kurang dengar dengan teliti, wajarlah kresek-kresek, pikir saya. Saya pun akan datang esoknya lagi.

Hari Kamis, 30 Mei 2013 : Misteri Terkuak
Saya ingin memberi kejutan dengan datang tiba-tiba dan membuat kesepakatan mengenai tulisan yang belum saya serahkan pada Si Penjual toko yang tidak pernah saya temui lagi ini. Saya sudah siapka tulisan dan contoh untuk pialanya. Siang itu saya datang lagi dan toko tetap tutup. Saya pun mulai yakin dengan perasaan aneh yang saya rasakan beberapa hari kemarin setelah berbagai kejanggalan yang saya alami.

Saya pun bertanya pada tukang parkir, mengapa toko ini selalu tutup. Jawabnya :
“Mbak sudah bayar? Sudah deal?” kata Pak Parkir dan saya pun mengangguk.
“Ya wes gitu itu cara kerjanya, Mbak. Pokoknya kalau Mbak sudah bayar, sudah deal, wes jadinya ya ‘nggak tau kapan’, terserah dia. Banyaknya sih gak jadi. Dia tidak akan pernah buka, kalau dapat order. Dan selalu buka ketika semua pesaing disini tutup, karena memang itu ‘pasarnya’ yang dia ambil. Ya ‘itu’ bentuk jadinya, Mbak,” ujar Pak Parkir. ‘Itu’ yang dimaksud Pak Parkir adalah deal dan pembayaran yang saya lakukan. Itulah yang harus saya terima, bahwa saya ditipu, dan piala yang kami pesan tidak akan pernah jadi.

Saya pun terdiam (dan tersadar)........

Sesampainya di rumah, saya menelepon kawan saya yang menyaksikan deal saya dengan Si Penjual Penipu ini. Saya jelaskan semua dan dia tidak percaya. Dia masih berpikir positif mengenai Rizky Reklame Penipu ini. Malamnya, gilirannya yang datang ke lokasi, dan toko tetap tutup. Kemudian kawan saya ini menanyakan kepada tetangga toko ini, kapan toko ini buka dan kenapa setiap mampir tidak pernah buka.

Pertanyaan senada yang ditanyakan tukang parkir yang saya alami juga ditanyakan oleh tetangga Rizky Reklame Penipu Sial ini pada kawan saya. Dan tetangga yang baik hati ini menjelaskan bahwasanya tetangganya itu memang tabiatnya demikian. Dia memang bukan warga Embong Malang dan tidak ada yang tahu dimana tinggalnya. Setiap ada order selalu menghilang dan ‘menjadikan’ pesanannya itu sesuai hatinya. Kapanpun dia ingin kerjakan, dan bentuknya bagus atau jelek terserah dia. Orderan yang dihasilkan biasanya juga dibuat hanya satu, itupun untuk contoh, bukan untuk kepentingan orderan. Mau pemesannya marah-marah atau tidak puas, Rizky Reklame tidak akan peduli, karena memang itu cara kerjanya. Si tetangga ini tampak tidak kaget atas perilaku tetangganya. Terlihat sudah terlalu sering korban yang bertanya pada tetangga-tetangga ini, yang mengindikasikan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi.

Rupanya, saat saya menyisir kembali dan membuat order di toko lain (yang saat itu dihina oleh Rizky Reklame Penipu Biadab), saya lalu memastikan apakah pesanan saya akan jadi. Seluruh pemain di deretan pembuatan plakat dan piala Embong Malang ini bahkan sudah bisa menebak siapakah pelakunya. Pastilah Rizky Reklame, yang membuat order tunai tanpa menyelesaikan pesanan sama sekali. Pantaslah Toko Penipu ini bisa memasang harga yang murah, karena memang hasilnya tidak akan pernah ada. Dan kawan saya malam itupun juga tersadar, bahwa kami adalah korban penipuan.


Kami tidak bisa salahkan mengapa tukang parkir dan para tetangga tidak memperingatkan kami untuk tidak kesana, karena ketika terjadi proses deal, mereka sedang tidak buka dan ber’dinas’. Namun kalau misalnya ketika itu mereka ada pun, bisa saja para calon korban ini tidak akan percaya karena bisa saja dikira akibat persaingan antar penjual. Mereka juga tidak bisa lapor polisi karena mereka bukan korban dan tidak bisa melapor karena bisa saja Si Rizky Reklame Penipu ini mengintimdasi mereka karena setiap hari hidup bersebelahan.

Dari tulisan ini, kami harap dapat meminimalkan korban Penipuan Rizky Reklame, semoga tidak ada lagi korban yang ditipu seperti kami. Dan semoga penipu-penipu lain berpikir kembali mengenai profesinya, karena uang yang didapat dan dinafkahkan pada anak dan istinya itu tidaklah halal dan barokah.... yang membuat masa depan makin suram dan mencegah jadi kaya, yang berdampak pada anak-anak dan keturunannya....

Kami bingung, bagaimana kami memberi hadiah spesial untuk kawan-kawan kami yang akan menjalani hidup barunya. Apakah ini terjadi karena dosa kami? Apakah kami kurang banyak bersedekah, sehingga Allah menyucikan harta kami dengan cara yang demikian??? Apakah ini cobaan bagi kami untuk lebih ikhlas lagi??? Hhh...... Ikhlas itu tidak mudah, dan kali ini keihlasan kami diuji...

Sesungguhnya apabila dia menafkahkannya atau bersedekah, maka tidak akan diterima Allah, dan bila disimpan hartanya tidak akan berkah. Bila tersisa pun hartanya akan menjadi bekalnya di neraka,” (HR. Abu Dawud).

يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ

“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman,
padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” [QS.Al-Baqarah [2]:9]
  
Kadang, memang mahal itu jaminan...........
  

NB : Penipuan ini sama sekali tidak berhubungan dengan Rizky Reklame Ketintang, atau Reklame Rizky, karena alamatnya beda. Ini hanya akibat kesamaan nama. Semoga kami tidak salah lagi.
Foto Lengkap menyusul.

0 komentar:

Posting Komentar